TRI RATNA Junior High School: Juni 2009

SMP TRI RATNA

SMP TRI RATNA
Jalan Talib I No 35-37
Telp. 021-6312859
Jakarta Barat 1114o

SMP TRI RATNA didirikan pada tahun 1983 oleh Dr. Krishnanda Wijaya-Mukti, MSc yang juga merupakan ketua yayasan Sekolah TRI RATNA. Awal berdirinya SMP TRI RATNA, jumlah siswanya adalah 19 orang. Sebagian siswa masih merupakan mutasi dari beberapa sekolah di sekitarnya, sehingga dapat dibayangkan betapa beragamnya latar belakang siswa saat itu, maka perlu diterapkan satu tata tertib dan disiplin siswa yang menyatukan.

Makna Lambang Sekolah TRI RATNA:

Roda cakra dan kitab terbuka yang diapit lingkaran padi dan kapas dengan tulisan nama satuan pendidikan TRI RATNA di tengahnya.
Roda cakra menandai ciri khas agama Buddha, dinamakan pula Roda Dharma atau kebenaran yang diajarkan oleh Buddha. Jeruji roda berjumlah delapan buah mencerminkan Jalan Utama yang terdiri dari delapan unsur, yang harus dilaksanakan untuk mencapai Kesempurnaan. Rincian makna lainnya sama sebagaimana yang terkandung dalam lambang roda Yayasan Pendidikan TRI RATNA.
Kitab terbuka melambangkan ilmu pengetahuan yang terbuka untuk diuji dan senantiasa berkembang. Padi kapas melambangkan kemakmuran atau kesejahteraan yang berkeadilan sosial.

Info

INFO

__________________________________________________

(Maaf, untuk sementara Posting Info dikosongkan, karena belum ada informasi-informasi tentang sekolah SMP TRI RATNA akibat libur kenaikan kelas. Terima kasih).

Once Upon a Time

Once Upon a Time

_________________________________

Berisikan tentang cerita pendek yang dibuat oleh siswa SMP TRI RATNA sendiri. Sehingga menghasilkan karya yang dapat dibaca orang lain.

_________________________________
Akibat dari Rasa Dengki.

Dahulu kala hidup seorang pria yang mempunyai benjolan besar di pipi sebelah kanannya. Suatu hari, ia pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Tiba-tiba saat ia tengah mencari kayu bakar, langit berubah menjadi gelap dan angin berhembus sangat kencang. Lelaki itu kemudian segera mencari tempat perlindungan. Ia berlindung di atas pohon beringin yang besar. Seketika terdengar bisikan suara yang semakin lama semakin jelas dan munculah mahluk-mahluk aneh. Ada yang tinggi, besar, dan bermata tiga, ada yang hanya mempunyai satu tangan, ada juga yang tidak mempunyai kepala. Mereka bergembira, bernanyi-nyanyi, menari, dan bercanda.

Lelaki itu sangat ketakutan, kaki dan tangannya gemetaran hebat. Tetapi lama-kelamaan ia merasa ingin juga menikmati pesta mahluk-mahluk aneh itu. Keberaniannya muncul, ia kemudian turun dari pohon dan ikut menari. Mahluk-mahluk aneh itu memperhatikan sang lelaku, mereka bertanya, "Siapa lelaki itu?". Tapi karena mereka melihat lelaki tersebut menari dengan sangat baik, mereka menyuruh lelaki itu untuk datang lagi di pesta berikutnya. Lelaki itu setuju. Namun, salah satu mahluk bertanya, "Apa jaminanmu, bahwa kau akan kembali lagi?". Lelaki itu menjawab, "Benjolan besar di pipi saya ini jaminannya. Sudah bertahun-tahun benjolan ini bersama saya, sehingga tidak mungkin saya berpisah dengan benjolan ini". Para mahluk itu pun setuju. Akhirnya mereka menarik benjolan tersebut tanpa rasa sakit dan tidak berdarah. Menjelang pagi, mahluk-mahluk itu pergi. Lelaki itu pun segera pulang ke rumahnya tanpa benjolan di pipinya.

Sesampainya di rumah, istri lelaki itu terkejut melihat suaminya tidak mempunyai benjolan lagi. Suami istri itu pun bergembira. Tetangga yang melihat kejadian itu, segera pergi ke gunung juga. Karena ia juga mempunyai benjolan di pipi sebelah kirinya. Sesampainya di gunung, ia pun melihat sekumpulan mahluk-mahluk aneh yang sedang berpesta. Ia segera menari, namun ia menari dengan sangat buruk. Mahluk-mahluk itu pun menjadi marah dan mengembalikan benjolan dari lelaki yang sebelumnya, di sebelah kanan pipi lelaki ini. Sehingga lelaki itu pun pulang dengan dua benjolan di kedua pipinya.

(Dibuat oleh Vivine, 22 Juni 2009)

Pesan dan Kesan